Berita

Slider[Style1]

Style3[OneLeft]

Style4

Style3[OneRight]

Style5

Merdeka.com - Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, baik buah-buahan maupun sayuran. Karena itu, Menteri Pertanian, Suswono mengajak para investor Singapura untuk berinvestasi dalam bidang agribisnis.
"Tahun 2010 saya datang sendiri ke Singapura untuk mengajukan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan antar kedua negara," kata Suswono, Senin (26/5).
Kerja sama dengan Singapura dalam bentuk kelompok kerja agribisnis memang telah dimulai sejak 2010. Kerjasama ini dilakukan untuk mengakselerasi ekspor buah-buahan dan sayuran dari Indonesia ke Singapura.
"Itu untuk mengembalikan tingkat ekspor Indonesia yang merupakan pemasok utama kebutuhan buah-buahan dan sayuran ke Singapura pada era 80-an," ungkapnya
Namun, Suswono mengakui, hingga kini belum terlihat implementasi dari pembentukan kelompok kerja agribisnis itu. Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya ekstra agar implementasi dari kelompok kerja itu dapat segera menguntungkan kedua belah pihak.
Suswono menceritakan peluang investasi dalam bidang agribisnis banyak tersedia di Indonesia yang belum termanfaatkan. Dan hal ini bagus bagi investor.
"Dan peluang tersebut tidak melulu harus 'on farm' (di lahan pertanian), tetapi juga peluang investasi di sektor-sektor pendukung pertanian, seperti perbankan, alat-alat dan mesin pertanian, serta riset dan pengembangan," jelasnya.
Suswono menjelaskan peluang di industri pertanian, baik hulu maupun hilir juga terbuka. Di industri hulu, yang sangat terbuka untuk dimasuki di antaranya produksi benih, pestisida, pupuk, makanan hewan, serta vaksin dan obat-obatan hewan.
Sementara itu, di hilir terbuka peluang untuk investasi di industri pengolahan produk pertanian dan perkebunan. Karena di tanah Indonesia melimpah produksi bahan baku pertanian, yakni lebih dari 50 persen dari bahan baku itu diekspor dalam bentuk mentah atau belum diolah, seperti cokelat, miyak kelapa sawit, jagung, serta buah-buahan.
"Jadi ini peluang untuk industri pengolahan pertanian dan perkebunan sangat menjanjikan," ujarnya.
Dari sisi pasar, pada 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa. Jumlah itu menjadikan Indonesia sebagai negara keempat di bawah China, India dan Amerika Serikat, yang populasi penduduknya terbanyak di dunia.
"Besarnya jumlah penduduk serta makin meningkatnya pendidikan dan daya beli masyarakat menjadi jaminan pasar bagi produk-produk yang dihasilkan," imbuhnya.
Dia menambahkan sepanjang 2013, investasi dalam bidang petanian didominasi oleh investasi industri minyak sawit. Untuk itu, Suswono menilai untuk mengundang para investor berinvestasi di sektor lain, seperti pembangunan kawasan industri terpadu untuk pangan, peternakan serta hortikultura.

About Kandang.Com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top