Berita

Slider[Style1]

Style3[OneLeft]

Style4

Style3[OneRight]

Style5

Aspek Sosial Dalam Membangun Kandang

Ternakmempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, maka dalam membangun kandang sebaiknya harus memperhatikan aspek sosial yang ada. Apakah dampak yang timbul dari usaha peternakan tersebut dapat mengganggu lingkungan sekitar. 
Usaha peternakan dapat menghasilkan limbah atau kotoran yang baunya sangat menyengat hidung apabila kotoran tersebut bercampur dengan air kencing, sisa-sisa pakan dan sisa air minumnya, terlebih-lebih bila kotoran atau limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, dianjurkan agar kandang jauh dengan tempat tinggal atau rumah penduduk sekitarnya. Hal ini untuk mengantisipasi dampak negatif akibat limbah atau kotoran ternak yang kita usahakan.

Pakan Ternak

Pakan ternak adalah asupan/makanan yang diberikan kepada ternak. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash. Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.Bahan dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan pakan konvensional dan bahan pakan subtitusi
            Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya Protein) dan disukai ternak. Bahan pakan konvensional merupakan bahan makro, serta jagung, bungkil kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya.Bahan baku yang berasal dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industri agro atau peternakan dan perikana. pakan dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk diolah menjadi pakan. Bahan pakan ini biasanya berasal dari ikutan industri agro atau peternakan dan perikanan.

Dari berbagai sumber.

Semoga Bermanfaat...
#kandangdotcom

Manfaat Probiotik dan Prebiotik

Penggunaan produk feed additive yang mengandung probiotik dan prebiotik bukanlah hal baru di dunia peternakan. Kedua produk tersebut sudah banyak beredar di pasaran, oleh sebab itu sebaiknya kita mengenal lebih jauh sejarahnya. Pada tahun 1992, Fuller memperkenalkan konsep probiotik, yaitu suatu makanan tambahan  berupa mikroba hidup baik bakteri maupun yeast yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi hewan dengan cara dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora usus. 

Berbeda dengan probiotik, pengertian prebiotik diperkenalkan oleh Gibson dan Robefroid  pada1995, yang merupakan bahan makanan yang mengandung nutrisi, digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan berkembangnya bakteri baik yang sudah ada di dalam usus. Tujuannya supayasehingga dominasi bakteri pathogen bisa ditekan.
Jadi perbedaan antara keduanya yaitu probiotik mengandung bakteri menguntungkan, dimasukkan ke dalam pencernaan agar dominasi bakteri pathogen menurun, sedangkan prebiotik kerjanya menghambat pertumbuhan bakteri pathogen secara langsung sehingga pertumbuhan bakteri menguntungkan lebih optimal. Proses penghambatan ini dapat berupa pengikatan (penggumpalan) bakteri pathogen tersebut. Secara tidak langsung bakteri menguntungkan dapat tumbuh dengan baik.

Pemberian produk feed addtitive(imbuhan pakan)probiotik ataupun prebiotik pada broiler(ayam pedaging)dapat memberikan dampak yang menguntungkan seperti perbaikan performa, produksi,dan kesehatan ternak. Terlepas dari khasiat probotik jenis tertentu yang masih diperdebatkan daya kerja maupun aktivitasnya ketika melalui suhu tertentu, 
Sebagai contoh, salah satu produk prebiotik bernama Bio-Mos. Prebiotik ini merupakan prebiotik tahan panas dan memiliki daya kerja yang sangat jelas . Bio-Mos bukan merupakan yeast utuh dan hidup, namun berupa hasil derivat yeast yang banyak mengandung Mannan Oligosaccharide (MOS). Daya kerja Bio-Mos adalah sebagai berikut:
  1. Memblokir kolonisasi bakteri pathogen dengan cara mengikat (menggumpalkan) bakteri pathogen dalam usus pencernaan dan dibuang melalui feses.
  2. Memodulasi sistem kekebalan tubuh unggas (bukan menstimulasi sistem kekebalan), sehingga tidak mengganggu metabolisme energi tubuh.
  3. Memberikan kesempatan pada bakteri dan mikroflora usus yang menguntungkan untuk berkembang dengan baik. Begitu pula dengan pemulihanusus yang rusak akibat perlekatan bakteri pathogen sebelumnya.
Penggunaannya sangat mudah dan praktis, dicampur ke dalam pakan secara on top ataupun re-formulasi dengan dosis berkisar antara 1-2kg/ton pakan.Rosen (2007) telah membuktikan berbagai manfaat penggunaan Bio-Mos terhadap performa broiler. Penelitian sebanyak 142 kali yang dilaksanakan pada kurun waktu 1997 sampai 2003 memberikan kesimpulan yakni dibandingkan kontrol, ternak yang diberi Bio-Mos memiliki konsumsi pakan lebih rendah sekitar 12.2 gram, pertambahan bobot badan meningkat 27.6 gram, konversi pakan menurun 0.04 dan mortalitas lebih rendah sekitar 0.03%. Hasil tersebut menandakan bahwa produk Bio-Mos dapat memperbaiki performa dan efisiensi pakan ternak ayam.  

Sumber : Majalah Trobos, Edisi November 2011

Semoga Bermanfaat....

#kandangdotcom

Fungsi Kandang bagi Tenak

Pada umumnya, cara pemeliharaan antara satu ternak dengan ternak lainnya berbeda. Namun, pada dasarnya kandang memiliki fungsi yang hampir sama. Beberapa fungsi kandang bagi ternak, khususnya dalam usaha peternakan antara lain:
  • Sebagai tempat tinggal bagi ternak agar terlindung dari pengaruh-pengaruh buruk iklim (hujan, panas dan angin) serta gangguan lainnya (hewan liar/buas dan pencurian).
  • Menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman (stres) akibat perubahan lingkungan dan kebisingan, sehingga ternak dapat memberikan hasil produksi sebagaimana yang diharapkan.
  • Mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan sebagai penghasil daging, telur, susu, wol atau kulit.
  • Membatasi ruang gerak bagi ternak agar energi yang dikonsumsi dalam bentuk pakan dapat diubah secara efektif sehingga dapat meningkatkan efesiensi penggunaan pakan dan kebutuhan tenaga kerja.
  • Menyediakan suhu ambang dengan kualitas udara yang baik, tingkat gas beracun yang rendah dan pencahayaan yang cukup.
  • Menyediakan perlengkapan pakan dan minum yang baik.
  • Membuat hasil produksi yang lebih bersih.
  • Mempemudah pengelolaan dan pengawasan.
  • Mempermudah pengontrolan internal parasit dan masalah penyakit.
  • Mencegah pencemaran lingkungan dari ternak yang membuang kotoran sembarangan.

Semoga Bermanfaat....

#kandangdotcom

Kandang Ternak

Kandang ternak merupakan bangunan yang dapat digunakan untuk melindungi ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin kencang dan gangguan lainnya. Beberapa pengertian menyebutkan bahwa kandang merupakan satu unit tempat ternak berdiam dan berproduksi yang memenuhi persyaratan minimal. Oleh karena itu, kandang yang tidak memenuhi persyaratan minimal dapat disebut kandang. Agar kandang memenuhi standar persyaratan minimal maka perlu diperhatikan prinsip dasar dalam membangun kandang.
Dalam bukunya, salah satu dosen Fakultas Peternakan UNDIP, Edjeng Suprijatna menyebutkan bahwa pada pemeliharaan secara intensif untuk membatasi aktivitas ternak, maka pemeliharaan dilakukan di dalam kandang.
Semoga bermanfaat
#kandangdotcom


Top