Penggunaan produk feed additive yang mengandung probiotik dan prebiotik bukanlah hal baru di dunia peternakan. Kedua produk tersebut sudah banyak beredar di pasaran, oleh sebab itu sebaiknya kita mengenal lebih jauh sejarahnya. Pada tahun 1992, Fuller memperkenalkan konsep probiotik, yaitu suatu makanan tambahan berupa mikroba hidup baik bakteri maupun yeast yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi hewan dengan cara dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora usus.
Berbeda dengan probiotik, pengertian prebiotik diperkenalkan oleh Gibson dan Robefroid pada1995, yang merupakan bahan makanan yang mengandung nutrisi, digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan berkembangnya bakteri baik yang sudah ada di dalam usus. Tujuannya supayasehingga dominasi bakteri pathogen bisa ditekan.
Jadi perbedaan antara keduanya yaitu probiotik mengandung bakteri menguntungkan, dimasukkan ke dalam pencernaan agar dominasi bakteri pathogen menurun, sedangkan prebiotik kerjanya menghambat pertumbuhan bakteri pathogen secara langsung sehingga pertumbuhan bakteri menguntungkan lebih optimal. Proses penghambatan ini dapat berupa pengikatan (penggumpalan) bakteri pathogen tersebut. Secara tidak langsung bakteri menguntungkan dapat tumbuh dengan baik.
Pemberian produk feed addtitive(imbuhan pakan)probiotik ataupun prebiotik pada broiler(ayam pedaging)dapat memberikan dampak yang menguntungkan seperti perbaikan performa, produksi,dan kesehatan ternak. Terlepas dari khasiat probotik jenis tertentu yang masih diperdebatkan daya kerja maupun aktivitasnya ketika melalui suhu tertentu,
Sebagai contoh, salah satu produk prebiotik bernama Bio-Mos. Prebiotik ini merupakan prebiotik tahan panas dan memiliki daya kerja yang sangat jelas . Bio-Mos bukan merupakan yeast utuh dan hidup, namun berupa hasil derivat yeast yang banyak mengandung Mannan Oligosaccharide (MOS). Daya kerja Bio-Mos adalah sebagai berikut:
- Memblokir kolonisasi bakteri pathogen dengan cara mengikat (menggumpalkan) bakteri pathogen dalam usus pencernaan dan dibuang melalui feses.
- Memodulasi sistem kekebalan tubuh unggas (bukan menstimulasi sistem kekebalan), sehingga tidak mengganggu metabolisme energi tubuh.
- Memberikan kesempatan pada bakteri dan mikroflora usus yang menguntungkan untuk berkembang dengan baik. Begitu pula dengan pemulihanusus yang rusak akibat perlekatan bakteri pathogen sebelumnya.
Penggunaannya sangat mudah dan praktis, dicampur ke dalam pakan secara on top ataupun re-formulasi dengan dosis berkisar antara 1-2kg/ton pakan.Rosen (2007) telah membuktikan berbagai manfaat penggunaan Bio-Mos terhadap performa broiler. Penelitian sebanyak 142 kali yang dilaksanakan pada kurun waktu 1997 sampai 2003 memberikan kesimpulan yakni dibandingkan kontrol, ternak yang diberi Bio-Mos memiliki konsumsi pakan lebih rendah sekitar 12.2 gram, pertambahan bobot badan meningkat 27.6 gram, konversi pakan menurun 0.04 dan mortalitas lebih rendah sekitar 0.03%. Hasil tersebut menandakan bahwa produk Bio-Mos dapat memperbaiki performa dan efisiensi pakan ternak ayam.
Sumber : Majalah Trobos, Edisi November 2011
Semoga Bermanfaat....
#kandangdotcom
No comments: